1. Rekaman Fosil
Teori Evolusi menyatakan bahwa setiap jenis makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama. Berdasarkan hal ini dapat diartikan bahwa spesies yang ada sebelumnya lambat-laun mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari spesies primitif menjadi maju. Di samping itu, Leonardo da Vinci (1452–1519) menyatakan bahwa fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau. Oleh karena itu, diharapkan dengan mempelajari fosil teori Evolusi dapat dibuktikan. Jika anggapan itu benar, maka akan terdapat sejumlah fosil yang mengarah terjadinya evolusi makhluk hidup.
2. Homolog
Dilihat dari fungsinya, tangan kita berbeda dengan kaki depan kuda. Tangan kita mempunyai banyak fungsi, di antaranya untuk bergerak (memanjat, merangkak), menulis, mengambil makanan dan minuman, serta masih banyak lagi kegiatan yang dapat dilakukan tangan. Sementara itu, kaki depan kuda merupakan alat gerak. Perbedaan fungsi itu sangat terkait dengan faktor adaptasi makhluk hidup tersebut terhadap lingkungannya. Namun demikian, secara struktural tangan manusia dengan kaki depan kuda sama. Kondisi organ yang demikian disebut homolog, sedangkan peristiwanya dikenal dengan homologi. Contoh organ homolog lainnya adalah antara kaki depan anjing dengan sayap burung, kaki depan buaya dengan sirip dada ikan paus, dan sebagainya.
Homologi dipercaya sangat erat kaitannya dengan evolusi makhluk hidup. Menurut teori Evolusi setiap jenis makhluk hidup berasal dari nenek moyang sama yang kemudian mengalami evolusi menjadi spesies baru. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa makin banyak kemiripan organ (homolog) antarspesies, makin dekat pula hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.
Lawan dari homologi adalah analogi. Analogi adalah dua organ tubuh yang memiliki fungsi sama, tetapi asal usulnya berbeda. Misalnya antara sayap burung dengan sayap kupu-kupu. Menurut kaum evolusionis, analogi menunjukkan bahwa makhluk hidup mengalami evolusi konvergen. Evolusi ini hanya menghasilkan variasi di antara makhluk hidup, tidak menyebabkan terbentuknya spesies baru.
3. Embriologi Perbandingan
Penganut teori Evolusi mengadakan kajian embriologis pada beberapa makhluk hidup untuk merunut adanya hubungan kekerabatan antarspesies makhluk hidup. Jika teori Evolusi benar maka pada kajian embriologi akan terdapat tahap-tahap perkembangan embrio yang sama pada semua makhluk hidup.
Berkaitan dengan hal ini, pada akhir abad ke-19 seorang ahli biologi evolusionis, Ernest Haeckel mengemukakan teori Rekapitulasi. Teori ini menyatakan bahwa embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah dialami nenek moyangnya. Menurut Haeckel selama masa perkembangan dalam rahim ibu, embrio manusia awalnya menunjukkan karakteristik ikan, kemudian karakteristik reptil, dan akhirnya karakteristik manusia. Istilah rekapitulasi merupakan singkatan dari pernyataan ontogeni merekapitulasi filogeni. Ontogeni adalah tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan embrio, sedangkan filogeni adalah hubungan kekerabatan hewan menurut perjalanan evolusi (yang biasa digambarkan dalam bentuk diagram pohon beserta cabang-cabangnya).
4. Organ-Organ Peninggalan (Vestigial Organ)
Gagasan organ vestigial pertama kali dikemukakan seabad yang lalu. Pendapat itu menyatakan bahwa pada tubuh beberapa jenis makhluk hidup terdapat sejumlah organ-organ yang tidak fungsional. Organ-organ ini diwarisi dari nenek moyang mereka dan perlahan-lahan menjadi peninggalan karena tidak digunakan. R. Weidersheim, seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 mencatat kira-kira ada 100 organ peninggalan pada tubuh makhluk hidup. Beberapa organ peninggalan yang dijumpai pada tubuh manusia misalnya otot penggerak telinga, usus buntu, dan tulang ekor.
Bukti-bukti di atas dianggap sebagai bukti adanya evolusi oleh para evolusionis. Meskipun sampai saat ini bukti-bukti diatas masih diperdebatkan, bahkan dianggap lemah oleh beberapa ahli.
Genre :
Biologi
Tidak ada komentar
Emoticon